Minggu, 15 Agustus 2010

SAHUR ITU BERKAH

Sebagian orang yang berpuasa mengacuhkan sahur dan tidak mengakhirkannya. Padahal ia merupakan sunnah Rasul:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Makan sahurlah, sebab dalam sahur ada keberkahan. (HR Mutafaq 'alaih). Adakalanya bahkan ia meninggalkannya sama sekali. Adakalanya ia makan pada pertengahan malam atau sebelum tidur, biasanya karena khawatir tidak bisa tidur atau takut tidak bisa bangun pagi-pagi sekali, ingin tidur lebih lama, ataupun karena ketidaktahuannya terhadap hal itu. Ini kesalahan yang semestinya dikoreksi dan diperbaiki oleh orang yang berpuasa.

Sahur sangat penting, disamping karena keberkahannya juga terkait dengan rukun puasa. Rukun puasa adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah itu sendiri. Jika rukun ini tidak dijalankan, maka tidak sah ibadah tersedut alias batal. Rukun puasa ada dua, yaitu: (1) niat; dan (2) menahan diri. Kedudukan niat dalam puasa sangat utama. Tanpa niat puasa seseorang tidak sah. Sebab Rasulullah menyatakan bahwa setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Sabda selanjutnya: “siapa saja yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar maka tidak ada puasa baginya.”

Niat puasa boleh dilakukan jauh sebelumnya, yaitu malam hari hingga sebelum fajar. Niat adanya di dalam hati, tidak disyaratkan mengucapkannya, karena merupakan pekerjaan hati, maka tidak ada sangkut-pautnya dengan lisan. Hakikat niat adalah menyengaja suatu perbuatan demi menaati perintah Allah. Jika kita melakukan sahur untuk puasa besok berarti sahur tersebut sudah merupakan niat baginya untuk berpuasa.

Niat puasa yang harus dilakukan sebelum memasuki fajar adalah puasa wajib, yaitu puasa Ramadhan, puasa qadla Ramadhan, puasa nadzar, puasa kafarat dan puasa fidyah haji. Sedangkan puasa sunnah, menurut fuqaha, niat boleh dilakukan setelah fajar terbit sebelum matahari tergelincir (dzuhur) dengan catatan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa. Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah yang diceriterakan oleh Aisyah. Pada suatu hari Rasulullah bertanya kepadaku, “Wahai Aisyah, adakah sesuatu padamu (yang dapat kumakan)? Aku menjawab, “Tidak ada, ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Kalau begitu aku akan berpuasa.”

Banyak keberkahan yang akan diraih bila kita sahur dan mengakhirkannya, antara lain:
(1) Menyambut perintah Rasulullah. Allah berfirman: “Siapa saja yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS.4. an-Nisa’ ayat 80). “Dan siapa saja mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS.33. Al-Ahzab ayat 71).
(2) Syiar umat Islam. Prosesi sahur sebelum berpuasa merupakan satu pembeda ibadah puasa orang Islam dengan kaum yang lain. Nabi Saws bersabda: “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab ialah makan sahur”.
(3) Mendapatkan kebaikan dan memeliharanya. Dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi bahwa Nabi Saw bersabda: Manusia senantiasa akan mendapatkan kebaikan selagi mereka mnyegerakan berbuka dan mengkahirkan sahur. (HR al-Bukhari dan Muslim).
(4) Memberikan kekuatan untuk melakukan ketaatan membantu beribadah, menambah semangat dan aktifitas. Sebab orang yang lapar dan haus mudah terjangkau kemalasan.
(5) Mendapatkan rahmat dari Allah dan doa dari Malaikat. Rasulullah bersabda: “Sahur itu seluruhnya adalah berkah. Maka janganlah kalian tinggalkan meskipun hanya seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang yang makan sahur”. (HR Ahmad).
(6) Dapat mencegah akhlak buruk yang diakibatkan karena kelaparan.
(7) Waktu yang berkah. Nabi bersabda: “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Siapa saja yang memohon kepadaKu, Aku akan meberikan kepadanya; dan siapa sja memohon ampun kepadaKu, Aku akan mengampuninya.” (HR. al-Bukhari).
(8) Merupakan salah satu waktu istighfar paling sempurna, meskipun bukan yang terbaik. Allah Swt memuji orang-orang yang beristighfar pada waktu sahur, dengan firman-Nya: “Dan yang memohon ampun di waktu sahur”. (QS. Ali Imran ayat 17). Dalam ayat yang lain: “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Adz-Dzariyat ayat 18). Melaksanakan sahur adalah faktor diraihnya keutamaan ini dan diraihnya keberkahan-keberkahan istighfar yang bermacam-macam.
(9) Menjamin menyambut panggilan adzan sholat Shubuh. Sehingga sahur juga menjamin untuk bisa melaksanakan shalat shubuh pada waktunya dengan berjama’ah.
(10) Sahur itu ibadah. Bila ia meniatkannya karena ketakwaan kepada Allah dan mengikut Rasullah Saws.

Masih banyak keberkahan sahur yang lain. Oleh karena itu sahurlah diakhir waktu menjelang waktu Shubuh datang. Rasul biasa sanatap sahur setengah jam sebelum Shubuh tiba atau kira-kira sekitar bacaan lim puluh ayat, sebagaimana diceriterakan oleh Zaid bin Tsabit.

Insya Allah kita akan lebih kuat berpuasa sekaligus mendapatkan kebaikan dari makan sahur yang diakhirkan. Amien.
Selamat Berpuasa Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar konstruktif dan bertanggung jawab