Selasa, 21 Agustus 2012

KETAATAN PASCA RAMADAN

Ketaatan apa lagi setelah Ramadan? 
Rupanya Idul Fitri tidak rela ketaatan kita surut karena syawwal itu sendiri bermakna peningkatan. Islam menuntut kontinyuitas setiap ketaatan kepada Sang  Rabb. Seorang yang rabbani akan selalu bersama Allah dan bertawakkal kepada-Nya di mana pun dan kapan pun. 

Pasca Idul Fitri, Rasulullah Shalallahu‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk berpuasa selama enam hari di bulan Syawwal. Sunnah itu dimaksudkan agar kita selalu berada dalam perjanjian dengan Allah azza wa jalla. Selesai ibadah satu ke ibadah lainnya, selesai satu ketaatan, beralih kepada ketaatan lainnya. Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Siapa saja yang mengerjakan puasa ramadan kemudian menyusulinya dengan puasa enam hari dari Syawwal maka seperti puasa setahun penuh. (HR Muslim).

Puasa Ramadan selama satu bulan nilainya sama dengan puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari di bulan syawwal sama dengan puasa dua bulan. Satu kebaikan dilipatkan sepuluh kebaikan yang serupa. Karena itulah seakan-akan kita berpuasa sepenuh tahun. Bila kita puasa enam hari di bulan syawwal, maka seakan kita puasa setahun penuh.

Hari ini kita baru memasuki 4 Syawwal 1433, dan Dzulqa’dah insya Allah mulai pada 17 September 2012. Syawwal tahun ini insya Allah 29 hari. Itu berarti masih ada waktu cukup bagi kita untuk menunaikan puasa enam hari. Pelaksanaannya bisa secara langsung pada 2 Syawawal, bisa juga tidak. Bisa secara terus menerus enam hari, bisa juga tidak terus menerus. Bila kita punya hutang puasa Ramadan maka utamakanlah puasa qadla untuk membayar puasa yang sempat terputus, baru kita menunaikan puasa enam hari dari bulan Syawwal.

Di beberapa daerah, khususnya di Jawa Tengah, ada tradisi Bada Kupat atau Lebaran Ketupat. Ketupat sebagai makanan spesial hari Lebaran bukan dihidangkan pada tanggal 1 Syawwal namun baru dirayakan sepekan setelah berlebaran. Hal itu dimaksudkan untuk merayakan kesyukuran setelah melaksanakan puasa Ramadan selama satu bulan kemudian ditambah dengan enam hari puasa Syawwal. Budaya seperti ini bukanlah berasal dari agama namun tradisi ini merupakan ekspresi kegembiraan dan kesyukuran atas kemenangan besar setelah melaksanakan ketaatan yang purna.

 Yuk, kita puasa syawwal sebelum syawwal berlalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar konstruktif dan bertanggung jawab